1. Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus.
Krenasi terjadi karena lingkungan hipertonik, (sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel), sehingga pergerakan air keluar dari sel, menyebabkan sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya, sel mengecil.
2. Plasmolisis
adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan.
Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam
terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan
menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di
suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel,
menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis
hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada
larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan
ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal
bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan
jelas.
3. Deplasmolisis merupakan kebalikan dari
plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas
dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di
larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan
turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan
terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan
melekat kembali pada dinding sel
4. Hemolisis
Lisis artinya hancurnya sel karena robeknya membran plasma. Peristiwa ini terjadi karena proses osmosis. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat bila berada dalam kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis dalam sel akan menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecah sel tersebut.
JENIS LARUTAN
HIPOTONIK
Larutan
hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih
rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air
bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam
sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
Adapun karekteristik dari larutan hipotonik adalah sebagai berikut :
• Memiliki tekanan osmotic lebih rendah dari sel darah merah• Menyebabkan air mengalirke dalam sel darah merah
• Menyebabkan hemolisis: sel darah mengembang dan dapat pecah
Peristiwa hemolisa atau hemolisis terjadi pada larutan NaCl berkosentrasi diatas 0,9% yaitu pada NaCl 3 %. Hal ini menyebabkan warna atau keadaan campuran larutan NaCl dan tetesan darah ikan nila homogen, disebabkan bercampurnya larutan NaCl dan hemoglobin.
HIPERTONIK
Larutan
hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih
tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga
air bergerak ke luar sel.
Dalam
lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar
sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan
mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi
lagi.
karekteristik dari larutan hipertonik adalah sebagai berikut :
• Memiliki tekanan osmotic lebih besar dari sel darah merah.• Menyebabkan air mengalir keluar sel darah merah
• Menyebabkan krenasi:penyusutan sel darah merah
ISOTONIK
Larutan
isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut
yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain,
sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan isotonik dengan larutan pada
sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran
biologis tidak sempurna. Larutan – larutan yang tersisa dalam
kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu
disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang
tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh
membran semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam
yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga
berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman
isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang
digunakan tubuh selama aktifitas fisik.
Karekteristik larutan isotonic adalah sebagai berikut :
• Memiliki tekanan osmotic sama dengan tekanan osmotik sel darah merah.• 5.0% glukosa atau 0.90% NaCl biasa digunakan untuk keperluan medis karena memberikan tekanan osmotik sama dengan yang dimiliki sel darah merah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar